Skip to main content

Bad Event, Still in My Mind

I performed solo dance in my school when I was 9-year-old. I practice a lot for long time. I practice dance that my mom taught me. Tari Kipas, its name.
I was really happy, I could dance on the stage.

At that day, I dance so quite, audience keep silent.. and you know, the music is the traditional music, Gending Karawitan. So... Quiet...

But Oh no!! Danger come to me!
My teacher bored to my dance, and he send me 2 clowns. They make me no comfortable to dance. And they destroy my dance!
One of them threw candy cover, and you know what!!! The cover is sticky in my foot. Oh.. I'm shock.

The audience was laughing to me. I could not accept it. My mom that seeing me through the window outside hall, look so angry and disappointed.

Finish I dance, I run to room behind the stage, and I was crying so loud!! My mom accompany me and give me advise in order not to cry again.
My mom went to the teacher, and she was angry to him, but... Oh my God! He was innocent to my mom.

Because of this event, I really feel so down. I don't have confidence anymore.
I am so afraid to sing in front of class, give presentation in front of class, raise my hand when I want to ask to teacher, then... I just don't want that people laughing in me, because I would be crying..
When I was in Junior and Senior High School I really be a down girl, I keep distance with my friends, my classmate. Because I think, I was not in their level.

But when I was a student of university, I try to wake up, and wake up... Wake up from the down life. The first I do is follow the choir community in my church, second, try to sing in front of race. Then, the third is try to give presentation in front of class. Forth, I try to ask something to lecturer. Fifth, I repeat that activities again and again..

Until now, I still learn. I hope I could be a firm and intelligence woman.
God Bless Me.

^_^

Comments

Popular posts from this blog

Iman (PU 9 Sept 2019)

Selamat pagi bapak ibu guru yang saya hormati dan juga anak2 semua yang saya banggakan. Profil lulusan sekolah kita salah satunya adalah siswa yang beriman. Iman adalah suatu prinsip hidup yang berketuhanan, dimana hati dan perasaan, akal dan pemikiran, ucapan dan tindakan haruslah sama. Maka orang yang beriman adalah orang yang memiliki prinsip hidup berketuhanan dan memiliki konsistensi diri. Orang yang memiliki iman yang kuat, pasti orang tersebut memiliki hati dan perasaan yang tulus, akal dan pemikiran yang baik, serta ucapan dan tindakan yang berakhlak. Apabila dikaitkan dalam kehidupan di sekolah, sebagai siswa yang beriman, tentu akan memiliki prinsip untuk berlaku baik terhadap teman2 (tidak ada pembullyan, tidak ada yang berkata kotor, berkata kasar, tidak ada yang berlagak bosy atau sok kaya, sok pintar, sok keren, sok kakak kelas, dan sok sok yang lain), berlaku sopan terhadap bapak ibu guru (tidak ada yang bicara kurang hormat kurang sopan baik dengan guru2 muda maupun ...

Orang Sempurna VS Orang Keras Kepala

Orang yang bisa bicara, bisa mendengar, bisa berpikir, bisa bertindak dan punya hati adalah orang SEMPURNA. Tetapi ada juga orang yang merasa dirinya sempurna dan lebih sempurna daripada orang lain, yah mungkin bisa kita sebut dengan orang keras kepala. Orang keras kepala tidak bisa mengikuti zaman era perubahan dari zaman purba hingga ke zaman teknologi, dan lebih tepatnya orang itu ingin tetap berada di zaman purba. Hari sudah berlalu, teknologi selalu update , tetapi namanya orang keras kepala yang ga bisa meng-  update dirinya sendiri. Suatu ketika ada dua kelompok dalam satu atap rumah. Di dalam rumah itu ada 8 orang. 6 vampir, dan 2 manusia biasa. Sebenarnya mereka sudah lama hidup berdampingan, dan memang sudah terbukti mereka bisa hidup berdampingan. Tetapi ada 1 vampir yang memiliki sifat keras kepala, dia ingin sekali meminum darah manusia, dan hampir beberapa kali manusia biasa itu terselamatkan dari cengkeramannya karena ketahuan dengan vampir lain.  Apabila di r...

Mengidolakan Sih Boleh, Tapi Ya Ga Gitu Juga....

Sebenarnya baik, kalau kita menyukai seseorang bahkan sampai mengidolakan. Tetapi sangat tidak baik, kalau kita memaksakan kehendak supaya seseorang itu menjadi seperti yang kita mau. Kejadian ini bermula ketika saya menjadi guru. Guru itu memang harus memasang dan beraksi di depan murid-muridnya. Berani, tegas, dan pintar harus terlihat. Tetapi sikap manis, senyum, ramah tidak selalu dan tidak mutlak diberikan oleh seorang guru kepada muridnya. Sebagai contoh ketika ada seorang murid ramai sendiri di kelas saat guru menerangkan, ketika ada murid yang bicara kurang sopan di kelas, ketika murid tidak mengerjakan tugas, apakah guru harus senyum kepada murid itu? Tentu jawabannya adalah TIDAK. Dengan tegas, saya menjawab TIDAK. Guru adalah seorang yang diberi tugas oleh Tuhan dan Negara untuk mendidik murid menjadi lebih baik. Dan kepada seluruh murid, saya sampaikan bahwa jangan pernah sakit hati kepada guru yang telah memarahi kamu karena apabila guru marah artinya guru ingin membena...